Pembuatan kaos polos berkerah atau polo shirt erat kaitannya dengan penggunaan jenis bahan kaos katun Pique atau Lacoste. Istilah jenis bahan kaos tersebut kadang kurang begitu dipahami, terutama mengenai bagaimana karakteristiknya dan apa saja kelebihan maupun kekurangannya jika dibandingkan jenis bahan kaos polos lainnya. Istilah Lacoste sebenarnya merupakan nama brand perusahaan asal Perancis yang memproduksi jenis kain berpori. Hanya saja seiring dengan perkembangannya, masyarakat justru menjadikan istilah Lacoste sebagai jenis bahan kaos dengan karakteristik tersebut.
Pada dasarnya jenis bahan kaos polos katun Pique atau Lacoste merupakan salah satu jenis bahan kaos yang mempunyai rajutan bercorak dan umumnya menggunakan bahan cotton atau polyester. Perbedaan jenis bahan kaos ini dari bahan kaos lainnya terletak pada tekstur pemintalannya yang lebih terasa dengan tekstur berpori pada kedua sisinya baik dalam maupun luar. Jenis kain berpori ini memiliki pola rajutan dengan tekstur berpori bulat, kotak-kotak maupun segitiga.
Kain Lacoste dan Pique mempunyai kegunaan yang sama, biasanya untuk membuat kaos Wangki atau Polo Shirt yang biasanya kita tahu. Akan tetapi terdapat perbedaan pada sturuktur rajutan benangnya. Rajutan pada Lacoste membentuk segiempat, sedangkan pada kaos Pique membentuk segienam. Secara sekilas sulit untuk membedakan kedua kain ini, jika menggunakan kaca pembesar baru bisa melihat perbedaannya.
Jenis bahan kaos katun pique ini bisa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
Pique Cotton
Jenis kain Pique Cotton memiliki karakteristik bahan yang lembut dan menyerap keringat sehingga lebih nyaman saat digunakan. Selain itu, pada jenis bahan ini tekstur berpori hanya ada pada bagian luar saja sedangkan pada bagian dalamnya tidak berpori. Jenis bahan kaos ini sangat cocok untuk pembuatan kaos polos berkerah formal karena terlihat lebih rapi.
Pique CVC / Polyester
Karena mengandung Polyester, jenis bahan kaos ini memiliki karakteristik bahan yang relatif panas dengan tekstur berpori yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis bahan Pique Cotton. Bahan kaos Pique Polyester atau PE yang kandungan Polyesternya lebih dominan relatif lebih tipis dan kurang menyerap keringat, sedangkan pada jenis bahan CVC yang kandungan Cottonnya lebih dominan cenderung tebal dan lebih menyerap keringat. Dengan karakteristik tersebut, jenis kain ini memiliki harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan Pique Cotton.
Berbeda dengan jenis kain jersey, bahan kaos Pique atau Lacoste memiliki tipe rajutan yang tidak padat sehingga menyerupai pori-pori. Jenis kain ini lazim digunakan untuk pembuatan kaos kerah atau polo shirt dengan berbagai macam pilihan warna yang tersedia. Untuk pembuatan kaos kerah, biasanya dilengkapi dengan kerah pada bagian leher dan manset pada lengannya. Secara umum pembuatan kaos kerah menggunakan kerah jadi, yaitu bentuk kerah yang sudah jadi dan diproduksi oleh pabrik sehingga tinggal menjahitnya saja. Namun tidak menutup kemungkinan juga mengaplikasikan jenis kerah yang dibuat sendiri oleh penjahit menggunakan bahan yang sama seperti kaos polo tersebut dengan penambahan kain keras di dalamnya. Tentu tipe kerah yang digunakan bisa disesuaikan dengan selera pasar dan ketersediaan bahan yang ada.
Dengan karakteristik bahan yang berpori, maka tidak semua teknik sablon bisa diaplikasikan pada jenis kain tersebut karena permukaan kainnya yang tidak rata. Aplikasi sablon pada jenis kain yang berpori cenderung memberikan hasil yang kurang maksimal. Sehingga untuk mengaplikasikan design gambar atau logo tertentu, teknik yang paling direkomendasikan adalah teknik bordir karena akan memberikan hasil yang terbaik. Paduan kaos polos katun pique dengan ornament bordir banyak dipakai untuk pembuatan kaos promosi, atau kaos seragam perusahaan.
Sedang ini membuat seragam perusahaan atau ingin mulai berbisnis kaos Polo Shirt? Fabriku menyediakan berbagai macam warna bahan Pique dan Lacoste! Yuk langsung hubungi Customer Service Fabriku untuk informasi lebih lengkapnya!
Tren Kain Terkini di Tahun 2024